Langit Lima Tahun yang Lalu



LANGIT 5 TAHUN YANG LALU
(K.A Carito)


Ada apa dengan raut wajah itu?
Dimana senyum menawan yang biasa kau sunggingkan dengan arogan?
Walaupun demikian, aku selalu menyukai senyummu

Jangan mengerutkan alismu
Gambarkanlah sudut derai tawamu
Indahmu selalu membayangi hariku

Sudahkah kau sadari? Ketakutanmu itu
Logikaku tak menerima, saat kudengar aku yang enyah
Pikirmu kemana aku akan pergi
Berbalik menjauh darimu kemudian lari?

Kau takut aku meninggalkanmu?
Bahkan disaat aku tak pernah pergi
Ketika kau yang menjauh lari dariku
Disini aku masih berdiri

Ibarat burung kecil dilangit luas
Enggan terbang jauh namun menjelajah dunia
Mengepakan sayap lelah 
Hingga mega menjemput senja

Aku tak pernah benar-benar pergi
Langkah kakiku menapak jejak langkahmu
Mengikuti
Kalau-kalau kau butuh aku untuk mengaduh

Aku selalu takut kehilanganmu
Aku takut hadirku bagimu hanya penawar sepi
Aku takut tak bisa memasuki hidupmu
Aku takut tak ada sosokku dihatimu


Tidakkah sia-sia bila kau khawatir akan kepergianku?
Aku mahir menunggu

Lima tahun terasa seperti kilat menyambar
Terasa sakit tak lekang oleh waktu
Namun begitu cepat berlalu
That’s so blue, like a sky

Aku masih seperti dahulu
Masih sama seperti saat kau pergi
Sebelum atau sesudah kau berlari
Aku masih sama, masih mencintaimu

Aku masih duduk menatap langit
Menantimu kembali dengan senyum
Membawa sejuta arti rindu
Dan melupakan masalalu

Hari ini, lima tahun terasa seperti marathon
Berdiri sembari menunggumu tak begitu sulit
Namun kemarin, satu hari kulalui dengan derai tangis
Dan hari ini selalu kunanti-nantikan

Apa kau masih takut aku akan pergi menjauh?
Kau ragu aku akan tinggal dalam pelukmu?
Kau bertanya-tanya mengukir nama siapakah hatiku?
Kau khawatir untuk menggenggam siapakah tanganku?

Aku mencintaimu dalam diamku
Aku belum bisa melepasmu dalam tangisku
Aku menunggumu dengan menatap langit biru
Aku masih berdiri untukmu

Aku merindukanmu
Aku menantikanmu
Aku menangisimu
Aku masih disini untukmu

Ku tatap langit biru pagi saat rindu tiba
Percaya bahwa pagi ditempatmu berada langit masih membiru
Ku tatap langit malam bila tangis menjemput
Percaya bahwa kau merasakan sesak dadaku pada malam yang sama

Lima tahun berlalu
Tanpa adanya perubahan untuk siapa hati ini
Lima tahun menunggu
Tanpa tau apakah kau akan kembali memelukku lagi

Lima tahun berusaha melupakanmu sia-sia
Lima tahun meratapi kerinduanku
Lima tahun menangis kelabu teringat hatimu
Lima tahun berdiri menerjang angin menunggumu

Tanpa pernah tau apakah kau akan kembali lagi
Tanpa pernah berharap kau disini lagi
Tanpa pernah menduga kau disisiku lagi

Lima tahun kujalani tanpa harapan
Aku tak pernah berharap kau disini lagi
Lalu untuk apa kau takut aku pergi?
Jika pada hakikatnya aku masih sama

Terimakasih untuk hadir kembali
Menemaniku dan mewarnai langit biruku
Mengisi hatiku dan mencintaiku
Jangan pernah takut aku pergi
Aku selalu disini, sejak lima tahun yang lalu
Bersama langit biru
Menunggu hadirmu.


Semarang, April 16th 2017.





Komentar

Postingan Populer